Jenius Hanya 1%,Tetapi Inspirasi Dan Keringat 99%-----(goyad)----- Hidup Tidak Membayar Anda Atas Apa Yang Bisa Anda Lakukan Karena Hidup Hanya Membayar Atas Apa Yang Anda Lakukan-----(goyad)----- Kesalahan Terbesar Yang Kita Lakukan Dalam Hidup Ini Adalah Sealalu Takut Melakukan Kesalahan-----(goyad)-----Semua Yang Di Mulai Dengan Rasa Marah,Akan Berahir Dengan Rasa Malu-----(goyad)-----Jika Anda Dapat Memimpikannya,Maka anda Dapat Melakukannya-----(goyad)-----Tidak Penting Berapa Kali Anda Jatuh Dan Gagal,Yang Lebih Penting Adalah Apakah Anda Akan Terus Bangkit Kembali Setelah Kegagalan Manimpa-----(goyad)-----Penderitaan Yang Paling Membuat Kita Menderita Adalah Penderitaan Yang Muncul Akibat Opini Kita Terhadap Penderitaan-----(goyad)-----Kesalahan kita yang paling buruk adalah terlalu sibuk mengamati dan mengurusi kesalahan orang lain-----(goyad)-----Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum anda miliki, maka Anda akan harus melakukan sesuatu yang belum pernah anda lakukan-----(goyad)-----Bila kegagalan itu bagai hujan, dan keberhasilan bagaikan matahari, maka butuh keduanya untuk melihat pelangi-----(goyad)-----Berduka, berkabung dan menyesali tak kan pernah mampu mengubah keadaan. Hanya bergerak, melangkah dan berbuatlah yang bisa menggantikan kedukaan menjadi kebahagiaan-----(goyad)-----Kadang kita lupa, bahwa untuk melihat diri kita, jalan terbaik adalah melalui mata orang lain-----(goyad)-----Sebaik-baiknya perdagangan, adalah menjual amal baik untuk ditukarkan dengan surga-----(goyad)-----Jika kamu melihat dunia, maka lihatlah kebawah, karena jika kau menengadah, maka yang kau dapatkan adalah sakit leher dan mata yang berkunang-kunang---(goyad)----- Kelebihan kita adalah, kita mampu memulai, dan kita juga mampu untuk MENGAKHIRI-----(goyad)-----Jika kamu takut melangkah, lihatlah bagaimana seorang bayi yang mencoba berjalan. Niscaya akan kau temukan, bahwa setiap manusia pasti akan jatuh. Hanya manusia terbaik lah yang mampu bangkit dari ke jatuhannya-----(goyad)-----

5.10.11

Kamus bahasa Jawa Ngapak

Pengantar

Indonesia  adalah Negara kepulauan yang sangat kaya. Selain kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah, seni dan budayanya yang beraneka ragam juga turut menyumbangkan kekayaan Indonesia. Bangsa Indonesia disatukan oleh bahasa yang satu yaitu Bahasa Indonesia, dimana disebutkan dalam penjelasan UUD 1945 bahwa Bahasa Indonesia adalah alat pemersatu Bangsa.

Kita tahu bahwa di negeri ini selain bahasa Indonesia juga banyak digunakan bahasa lain yaitu bahasa lokal daerah atau yang disebut dengan bahasa daerah saja. Sebagai contoh bahasa jawa, bahasa sunda, bahasa batak, bahasa bugis, dan lain-lain. Dalam tulisan ini saya akan menyampaikan sebagian kecil arti dari bahasa jawa dalam dialek ngapak yang digunakan oleh orang Banyumas, Cilacap, Brebes, Tegal, Sebagian Pemalang, dan sebagian Kebumen.


Tulisan ini berlatar belakang dialek Bumiayu dan sekitarnya. Bagi anda yang kebetulan berasal dari Bumiayu, Paguyangan, Sirampog, Tonjong tapi merasa  keberatan dengan arti bahasa yang saya tuliskan disini boleh menambahkan atau melengkapi maknanya pada kolom komentar atau kirim ke email sayarahmat_alams@yahoo.com.

Pesan saya:
Mari kita tingkatkan kepercayaan diri kita untuk menggunakan bahasa dialek ngapak, ini adalah bahasa kita, jangan takut dan jangan minder. Kita boleh menggunakan bahasa jawa wetanan tapi itu hanya untuk menghormati mereka. Jika kita bertemu dengan sesama orang yang berdialek ngapak WAJIB HUKUMNYA UNTUK MENGGUNAKAN DIALEK NGAPAK.

Cara Membaca:
Huruf  e (huruf e biasa) dibaca e seperti mengucapkan kata “kecap”
Huruf ê (huruf e dg tanda titik diatasnya) dibaca ê seperti mengucapkan kata “besar” atau elang
Huruf “H” dibaca “Ha” seperti mengucapkan kata “Hotel”
Huruf “kh” dibaca “ha” seperti mengucapkan kata “halal”
Huruf “ti” dibaca “ti” biasa, seperti mengucapkan kata “peniti”,,ujung lidah diletakkan diujung gigi
Huruf “thi” dibaca “thi” seperti mengucapkan kata “belathi” ujung lidah diletakkan rahang atas depan

A
Aja: jangan
Aleman: manja
Apabehe: bagaimana nanti
Anjog=butul: sampai

B
Bêdog : membrsihkan rumput atau tanaman liar yang mengganggu tanaman darat
Bêjad : rusak (berkaitan dengan moral)
Bêlih= ora:tidak
Bodoa: terserah
Bodol: rusak (secara fisik)
Bodong: pusat/puser yang lebih panjang atau lebih besar dari ukuran setandar
Bolongan: lubang
Bungah: seneng/gembira
Butul: anjog

D
Dengklang: berjalan dengan sebelah kaki karena salah satu kakinya tidak berfungsi atau sedang sakit
Dimaha:sengaja:nguja
Disit: dahulu: dimin
Dobol: bohong
Dolog: pelan=dolog
Dugal: marah

E
enyong/inyon: saya/aku

G
Gagiyan: cepetan/buruan
Gêm-blung: terganggu jiwanya/edan
Gêring: kurus
Gesek; ikan asin
Goroh: bohong
GreHon: butut/apkiran
Gumun: heran

I
Igir: bukit

J
Jugjag: dilaju/pulang pergi

K
Kaya Kue: begitu
Kedel: idal/melakukan pekerjaan dengan tangan kiri
Kêmaki: sombong
Kêmrêtêg: degdegan
Kêncot: lapar
Kêntir: edan=gemblung
Kêsuwên (Kêsuhên): jengkel
Kicitên: penyakit telinga yang mengeluarkan cairan dengan bau yang tidak sedap
Kili Kuping: cottonbud
Koên: kamu

L
Leganu: dahulu=gemiyen
Lingsir:  larut
Londog=bolog: pelan

M
Maring: ke
Mbê-thiter: bandel
Mbrahol: berrtingkah seperti preman
Mbrêgajul: hampir sama dengan mbrahol
Mbrêngkunung: hamper sama dengan mbrahol
Mêncolat: meloncat (berkaitan dengan selain  manusia), missal “Kodok mencolat maring pekaranagan)
Mitoni: selamtan tujuh bulan  kandungan bayi
Mlêmbe- Mlêmbe: hendak menangis
Mlêpês :  patah tapi tidak langsung terlepas. Misal “wit gedange mlêpês kenang angin”

N
Nderes: menyadap
Ndêrês : belajar=sinau
Ndilalah: secara tidak sengaja
Ngablag: tengadah
Ngendong; bertelor
Ngengkreg: berjalan dengan penuh semangat karena ada sesuatu yang dituju
Ngêrajug: Kaget
Ngrempo: capek/lelah karena banyak pekerjaan

O
Onggrongan: manja=aleman
Oraketang: walau pun=sanadjan

P
Pancen: memang
Panjênêngan: kamu. Tapi hanya untuk orang yang dihormati
Potes: patah
Primen:bagaimana

R
Rah: dong (tidak memiliki arti, hanya sebagi pelemas bicara)
Rika: kamu. Untuk orang yang lebih tua

S
Sampean: hamper sama dengan rika
Sêm-blotongan: sembarangan
Sêmragul: tidak bisa melakukan sesuatu tapi bergaya bisa
Singsonge: tidak memiliki arti, tapi sering digunakan untuk membandingkan sesuatu.
Srêgêp: rajin
Sripu: sandal
Sung: yakin
Sungkan: malas

T
Têmênan: beneran

W
Waras: sehat
   
Sumber : matletters.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More